Tugas Manajemen Retail
Integrated Marketing Communication
Nama Kelompok :
Andri Abdul Aziz 8215123454
Arif Ramadhan 8215123440
Ibnu Khrisna Raharjo 8215123396
Billinardo
Eri Saputra 8215123456
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta
2015
Latar Belakang
Sekarang
ini banyak pedagang menjual makanan / produk masih dengan cara yang biasa –
biasa saja, maksudya biasa disini adalah tidak memakai sistem atau konsep,
seperti memakai merek, sistem penjualan, cirikhas tertentu yang dapat dibedakan
dari penjual untuk produk yang sama. Padahal jika pedagang hanya memakai cara
seperti itu, pendapatan yang didapat kuranglah maksimal. Oleh karena itu agar
pendapatan yang diterima pedagang bisa lebih maksimal, maka kami selaku
mahasiswa ingin membantu pedagang dalam mengkonsep usahanya, kami melakukan hal
tersebut selaku mahasiswa kami ingin bisa bermanfaat bagi masyarakat dengan
cara mempraktekan ilmu yang diperoleh dari proses belajar selama kuliah serta
dapat meyelesaikan tugas dari dosen kami Pak Usep selaku dosen mata kuliah
manajemen retail. Setelah itu manfaat bagi masyarakat khususnya para pedagang,
yaitu penjualan produknya meningkat.
Pedagang yang kami datangi dalam tugas ini, adalah pedagang sate kikil yang
belum mempunyai konsep dalam hal penjualan.
Pedagang
sate kikil ini berada di cipinang muara, yang mempunyai kelompok dan tinggal
bersama di satu kawasan kontrakan di daerah cipinang muara,meskipun pedagang
sate kikil ini tinggal satu dikawasan namun dalam menjual produknya, pedagang
sate kikil ini, menyebar ke tempat yang
berbeda, seperti ada yang di kampung melayu, cawang, serta cipinang muara. Selain itu sate kikil yang dijual pedagang
sate kikil khas indramatu ini sangatlah enak, namun karena belom mempunyai
konsep penjualan seperti merek dan cirikhas sehingga pelanggan kurang
mengetahui secara maksimal, hanya mengetahui tempat bapak ini berjualan dan
mendatanginya saja, tanpa bisa menyebut merek atau identitas yang bisa memasarkan
sate kikil para pedagang dari indramayu ini. Sehingga sangat disayangkan dengan
rasa yang enak tapi penjualan yang di konsep kurang maksimal, sehingga
pendaptan yang diterima pun kurang maksimal. Oleh karena itu kami seagai
mahasiswa ingin membantu para pedagang sate kikil ini untuk mengkonsep usaha
yang mereka miliki agar lebih maksimal dala mendapatkan keuntungan yang lebih
maksimal.
Rumusan Masalah
·
Bagaimana cara mengkonsep usaha pedagang sate kikil
?
Bagaimana cara
mengantisipasi persaingan usaha bisnis yang semakin ketat saat ini ? Bagaimana cara agar
sukses menjual sate kikil ini ?
Visi
·
Menjadikan Pedagang Sate kikil Cipinang muara nomer
satu dijakarta, dengan penjualan nomer satu terbesar dijakarta
Misi
·
Mengutamakan rasa dan menjaga kwalitas bumbu sate dan
bumbunya sehingga tetap disukai pelanggan.
·
Memberikan pelayanan terbaik ketika menghidangkan Sate
kepelanggan
·
Membuat sistem penjualan yang bisa memaksimalkan
keuntungan
·
Memberikan identitas sehingga dikenal oleh masayrakat
dan pelanggan pada umumnya.
Profil Pedagang
·
Nama usaha : Sate kikil
·
Jenis usaha : kuliner
·
Alamat : di jalan raya cipinang muara, cipinang muara
Jakarta timur.
·
Ketua : Pak Badrun
·
Awal Berdiri : dari tahun 1994 sampai sekarang
·
Cara Berjualan : Para pedagang mengguanakan gerobak
pikul lalu memikulnya ke tempat jualan masing – masing.
·
Omset penjualan : kurang lebih 1000 tusuk per hari
dengan keuntungan mencapai 900 ribu – 1 juta
·
Asal daerah para pedagang : Indramayu.
Permodalan
Modal yang
dikeluarkan oleh tukang sate kikil perhari bisa hampir 600ribu, itu untuk
membeli bahan sate kikil dan sate usus sebannyak 1000 biji, untuk membeli kecap
dan bumbu kacang, kertas makanan, areng batok kelapa, serta beras untuk
lontong, untuk omset yang diterima pedagang kikil sehari rata2 mencapai 900rb
sampai 1 juta, jadi keuntungan sehari bisa sampai 300 ribu – 400rb, namun itu
harus di bagi dengan karyawannya yang juga bekerja untuknya.
Tujuan Mengonsep Usaha
Mendapatkan keuntungan yang maksimal
bagi para pedagang Sate Kikil Meningkatkan taraf ekonomi Masyarakat,
khususnya para pedagang sate kikil Mengenalkan
masakan khas daerah kepada masyrakat
Teknik Pendekatan ke pedagang
Pendekatan
yang kami lakukan ke pedagang yaitu kami mendatangi tempat tinggal para
pedagang sate kikil tersebu, lalu kami meminta izin kepada ketua pedagang
disitu, apakah boleh jika kami membantu dan mengusulkan konsep bagi para
pedagang tersebut, namun sebelum mengusulkan hal itu, kami sebagi mahasiswa
mewawancarai atau berbincang – bincang dengan memberikan pertanyaan terkait
usaha sate para pedagang tersebut.
Deskripsi Produk yang dijual
Produk yang
dijual disisni berupa sate kikil, sate usus ayam, diberi saus kacang, bawang
goring, dan kecap, satu porsi sate ini jika hanya sate saja terdiri dari 20
tusuk sate tapi jika diberi lontong maka bersi 9 sate ( kiki atau usus ) dan
potongan lontong secukupnya. Harga satu porsi
lontong seharga 10 ribu. Rasa sate kikil yang di jual para pedagang sate kikil
ini sangat lah enak dengan harga yang terbilang relative murah 10 ribu rupiah,
sehingga pelanggan tau klo dagangan pedagang sate ini sagatlah enak.
Pengkonsepan
·
Nama Merek : Sate Kikil
Mang Badrun Cipikil (Cipinang Kikil )
·
Arti dari Brand : gambar bulat dan garis biru
melambangkan sate kikil tersebut, agar lebih menarik sate kikil kami buat
berwarna warni atau full colour, kami beri piring berwarna hijau yang
melambangkan alami, karena alas dari sate kikil tersebut adalah daun pisang dan
kertas nasi. Selain itu agar nama penjual terkenal kami masukan nama penjual ke
dalam merek, yaitu pak badrun, agar terkesan, kami tambahkan mang, karena pak
badrun berasal dari sunda, khususnya dari indramayu, selain itu arti kata
cipikil adalah : Cipinang sate kikil, yaitu berarti di ste kikil ini di jual
dan berasal dari cipinang. Latarnya kami beri warna coklat karena meurut kami
warna coklat mewakili warna saus kacang dan kecap. Sehingga setelah adanya
brand ini, diharapkan pelanggan bisa lebih mengenali sate kikil yang diual mang
badrun ini.
·
Waktu penjualan : dari pukul 5 sore – 11 malam
·
Gerobak : Rencana untuk gerobak ingin kita kasih nomer
telepon dan sedikit khiasan agar nantinya lebih menarik.
·
Penjualan : agar penjualan lebih Maksimal kami akan
memaksimalkan penjualan melalui internet juga,
maka dari itu nanti kami akan bikinkan facebook, twitter, dan blog untuk
pedagang, nanti dari facebook tersebut akan kita kelola, dengan cara kami berikan
status, gambar, testimoni setiap beberapa hari berkaitan dengan keunggulan rasa
sate kikil para pedagang tersebut.
·
Rasa : untuk rasa masih seperti biasa tetap original,
namun para pedagang sate kikil ini juga harus tetap menjaga mutu dan kwalitas
rasa sehinga pelanggan tetap puas dengan sate kikil yang di jual, besar dan
jumlah sate sebaiknya dipertahankan jangan dikurangi dan di tambah karena
menurut kami porsi seperti itu sudah pas di konsumen, selain itu kami juga akan menyarankan kepada pedagang sate
kalo untuk memberikan sambal di gerobaknya, jadi kalu pembeli ingin memesan
rasa yang lebih pedas, pedagang bisa melayani sesuai dengan ke inginan
pelanggan.
·
Tempat : kita Usulkan kepada Pedagang sate kikil,
kalau ditempat jualannya disedikan tempat bagi pelanggan untuk makan berupa
kursi dan meja, sehingga pelanggan bisa makan di tempat, selain itu ini juga
salah satu cara untuk menarik pelanggan.
Strategi
·
Word of mouth :
Yaitu sebuah strategi pemasaran melalui testimoni pelanggan
yang saling menyebarkan ke orang lain melalui mulut kemulut, kita bisa kasih
pelanggan diskon 20% jika pelanggan mempromosikan sate mangbadrun lewat twiit
di twitter dan path beserta gambar ste dari mangbadrun, beserta testimoni. Ini
adalah salah satu strategi word of mouth yang kita lakukan, tujuannya adalah
agar sate mang badrun ini dikenal masyarakat, dan tertarik untuk membelinya,
sehingga segmen pasar semakin besar.
·
Advertising :
advertising merupakan pengiklanan produk yang berguna untuk
mengenalkan produk dan menarik konsumen
baru, pengiklanan yang kami lakukan ada yang melalui media social atau
sosmed, berupa FB, Twitter, path dan Blog. Selain itu kami juga mengikalannkan
melalui brosur yang kami bagikan kepelnggan kami jika ingin memesannkembali
dalam jumlah banyak, selain brosur ada juga melalui baliho atau spanduk besar
yang kami asang di dekat kampus atau jalan
dekat cipinang muara, berupa plang, yang kami sewa.
·
Direct Marketing :
Direct marketing yang kita lakukan adalah menjual langsung di
toko mang badrun, yang biasanya berjuala biasa berjualan di cipinsng muara,
dekat smk 50. Namun direct marketing yang kita lakukan selain menjual di toko,
kita akan mengikuti festifal festifal setiap 2 minggu sekali, seperti jajanan
khas daerah yang diadakan bango, kita akan mengikutu festifal yang berada di
monas, maupun PRJ, kita akan ikuti acara tersebut, agar konsumen atau pelanggan
mengetahui sate mang badrun.
·
Packaging :
Pakaging adalah kemasan yang menandakan cirikhas produk yang
dijual oleh penjual, dalam hal ini adalah bungkus yang dipakai untuk menjual
sate, bungkus untuk menjual sate masih memakai kertas minyak, tetapi kita
tambahkan daun pisang agar terkesan natural dan sehat, karena sate yang masih
panas tidak terkena oleh kertas minyak yang mengandung plastik. Dan sebagai
tatakannya kita pakai piring dari lidi yang dianayam sehingga menambah kesan
natural juga, sealin itu keuntungannya pak badrun jadi tidak usah mencuci
piring tersebut, hanya cukup membuang bungkus dari kertas minyak dan daun
pisang.
·
Corporate identity :
Corporate identity dari ste badrun yaitu berwarna coklat,
sedikit warna hijau, dan dengan beberapa warna warni sesuai dengan merek yang
kita punya. Mengapa kami pilih warna coklat, karena warna coklat sangat
mewakili dari warna sate dan bumbunya, kami menerapkan warna coklat pada
brosur, daftar menu, cat warung kami. sehingga atmosfer terbangun pada warung
badrun yang membuat pelanggan merasakan atmosfer corporate identity kami.
STP ( Segmentasi, Targeting Posisioning )
·
Segmentasi :
Setelah kami lihat lihat, terdapat banyak klompok pembeli
dari yang kaya, menengah, dan rakyat kurang mampu. Banyak pembeli dari berbagai
macam pendapatan, pekerjaan dan umur. Namun setelah kami telit dan kami
wawancarai pak badrun pembeli paling banyak dari masyarakat menengah kebawah,
meskipun ada beberapa orang kantoran yang menengah atas.
·
Targeting :
Setelah mengukur dan menimbang konsumen, kami memutuskan
target konsumen yang kami pilih adalah konsumen yang saling banyak membeli,
yaitu masyarakat menengah kebawah. Yang diaman banyak terdapat didaerah
cipinang. Adapun konsumen yang membeli bisa, pelajar, mahasiswa, ibu rumah
tangga, masyarakat biasa, pekerja kantoran dan lain – lain.
·
Positioning :
Posisioning yang kami terapkan yaitu menetapkan harga yang
murah tetapi dengan penjualan yang banyak, sehingga kami bukan bermai dari harga, tetapi lebih berain pada
kuantitas yang kami jual kepada pelanggan. Harga yang kami jual harga per satu
porsinya sangat murah, yaitu seharga 10ribu rupiah. Sehinga dari harga yang
murah tersebut pelanggan dari semua golongan dapat membeli sate kikil mang
badrun.
Anggaran Dana
Anggaran
dana untuk mempromosikan produk sate kikil Mang badrun ini adalah Rp 5 juta
rupiah, itu semua terdiri dari biaya promosi, pengkonsepan seperti pembeian
piring, penggantian cat toko, embuatan merek dan promosi yang kami lakukan
kepada pelanggan.
Penutup
Setelah
adanya Observasi dan pengonsepan yang telah kami usulkan ke pada para pedagang
tukang sate, semoga saja ketika konsep yang kami berikan kepada para pedagang
sate ketika ereka terapkan, bisa mebuat penjualan pedagang lebih banyak lagi,
sehingga keuntungan yang didapat tukang sate pun lebih banyak juga, yang juga
akan meningkatkan taraf hidup para pedagang tersebut. Selain itu diharapkan
masyarakat juga lebih tau akan makanan tukang sate ini, setelah kami bikin kan
merek dan website, karena dengan merek dan website itu nantinya semoga
masyarakat atau pelanggan lebih megenal pedagang sate di cipinang muara ini.