Rabu, 21 Oktober 2015

Tugas Mata Kuliah Leadership : Kondisi UNJ




Disusun Oleh :
Arif Ramadhan  (8215123440)
Sahdini Permatasari  (8215123410)
Siti Kismurwati  (8215123466)
Siti Mutia Rohmah (8215120514)
Syifah Qomariatul Jannan  (8215123450)

Manajemen Reg. B 2012
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta
2015

I.       PENDAHULUAN

a.     Latar Belakang Kondisi Universitas Negeri Jakarta
1.     LPM (Lembaga Pengabdian Mahasiswa)
LPM merupakan tempat mengurus berkas-berkas atau surat yang berhubungan dengan kuliah kerja nyata (KKN) . Awalnya untuk mengikuti KKN ini yaitu yang mempunyai ketentuan atau status “Pendidikan” sedangkan yang non-Pendidikan (di Jurusan yang mahasiswa jalani) tidak diwajibkan mengikuti KKN. Tetapi ada beberapa Fakultas yang tidak mencantumkan KKN sebagai syarat kelulusan, seperti Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) serta Fakultas Matematika dan Ipa (FMIPA). Sebelum adanya KKN yang menjadi mata kuliah wajib di tahun 2015 ini, seluruh mahasiswa UNJ tidak mengetahui bagaimana cara dan proses untuk mengikuti KKN tersebut dan tempat dimana LPM karena tempat LPM berada ditengah kelas dan pintunya yang selalu tertutup sehingga terkesan “asing” bagi mahasiswa.
Selain itu, ada beberapa syarat untuk mengikuti KKN yaitu sudah mengambil mata kuliah sebanyak 100 sks dan ketentuan tersebut tidak berlaku karena minimnya koordinasi dan sosialisasi yang benar terhadap seluruh mahasiswa UNJ. Kloter pertama pada bulan Januari-Februari yang mengikuti KKN sudah terlaksana dengan syarat “baru” yang ternyata ketentuan mengambil mata kuliah lebih dari 110 sks. Permasalahan tersebut tidak sampai kepada seluruh mahasiswa UNJ yang pada akhirnya sebagian mahasiswa UNJ yang mendaftar untuk ikut KKN tidak “terangkut”. Untuk mahasiswa yang tidak “terangkut” pada kloter pertama, akan diberangkatkan pada kloter kedua atau pada bulan Agustus-September.

2.     Niaga Parking
Rencana penyelesaian masalah keamanan lahan parkir Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang beberapa bulan belakangan banyak mengalami kecurian bukan sekedar wacana. Pihak Rektorat UNJ sudah melemparkan urusan pengelolaan lahan parkir kepada perusahaan swasta segabai wujud profesionalisme sektor keamanan dalam kampus. Hingga akhirnya, PT Sumber Jangkar Mandiri dengan Niaga Parking Management-nya sebagai pengelola lahan parkir yang sekarang ini.
Niaga parking membangun beberapa infrastruktur penunjang kegiatan, seperti kantor pengelolaan serta bilik-bilik tempat pengambilan karcis parkir. Tetapi seiring berjalannya waktu, muncul kejanggalan pada saat sosialisasi. Pertama, soal mekanisme pengelolaan yang dibuat oleh Niaga Parking justru nampak merugikan civitas academica sebagai penggunanya. Mulai dari tarif parkir motor yang naik, pemberlakuan tarif perjam bagi mobil, dan juga biaya asuransi yang tidak termasuk dalam tarif. Kedua, asas efisiensi yang diterapkan kampus dalam penyerahan tanggung jawab pengelolaan parkir kepada perusahaan swasta ini juga sangat merugikan beberapa pihak. Salah satunya para petugas penjaga parkir yang sebelumnya diperkerjakan UNJ. Beberapa dari mereka mesti rela kehilangan sumber nafkah apabila tidak mau mengikuti aturan yang disediakan Niaga Parking. Perusahaan tersebut memang tidak menambah jumlah gaji untuk para juru parkir, padahal tarif yang dikenakan kepada seluruh pengguna jasanya dinaikkan.
Ketiga, masalah asuransi jika kehilangan helm bahkan motor. Asuransi dari Niaga Parking belum bisa diwujudkan dengan alasan tidak adanya cctv. Fasilitas cctv ini memang sangat dibutuhkan, yang sebenarnya dan harusnya ada cctv di setiap lantai tetapi ini tidak ada bahkan kalaupun ada cctv itupun hanya satu sedangkan motor yang berada di parkiran tersebut banyak. Tidak mungkin bisa terjangkau dengan adanya cctv yang hanya satu.

3.     BAAK (Badan Administrasi Akademik Kemahasiswaan ) dan Gedung R
BAAK merupakan tempat informasi utama yang selalu dicari mahasiswa baru (maba) serta mahasiswa lain terkait dengan kepengurusan beasiswa maupun administrasi akademik lainnya. Tempat ini berlokasi di samping Gedung Rektorat UNJ. Sayangnya, sistem pelayanan yang dilakukan di BAAK ini kurang memuaskan, dimana staff atau orang-orang yang bekerja didalam sana tidak ramah bahkan terkesan jutek dan judes. Seharusnya staff atau orang-orang tersebut bisa memberikan pelayanan yang baik terhadap seluruh mahasiswa maupun yang pencari informasi lainnya sehingga peran BAAK dapat dijalankan dengan maksimal.
Gedung R merupakan tempat dimana mahasiswa Fakultas Ekonomi mengurus surat-surat berkaitan dengan PKL, ruang dosen (sebelum pindah ke gedung IDB), ruang para staff Fakultas Ekonomi dan untuk mengurus jadwal kuliah jika akan memasuki semester baru, maupun tempat pengajuan dan pengambilan  dana bagi kegiatan kemahasiswaan Fakultas Ekonomi. Sayangnya, setali tiga uang dengan BAAK, sistem pelayanan yang dilakukan di gedung R ini juga kurang memuaskan, dimana staff atau orang-orang yang bekerja didalam sana tidak ramah, jutek bahkan seringkali menghambat dengan berbagai alasan.
Seharusnya staff atau orang-orang tersebut bisa memberikan pelayanan yang baik terhadap seluruh mahasiswa karena tentunya performa pelayanan mereka berdampak langsung bagi citra Fakultas Ekonomi baik dikalangan mahasiswa Ekonomi sendiri maupun civitas akademika UNJ lainnya.  Motto dari 3S (senyum, salam, sapa) mungkin memang sudah seharusnya diterapkan, tetapi pada kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

b.     Identifikasi dan Penentuan Masalah
Kami mengambil 3 (tiga) topik permasalahan yang ada di Universitas Negeri Jakarta, yakni permasalahan yang terjadi pada:
1.      LPM (Lembaga Pengabdian Mahasiswa)
Mengenai Konsistensi Pemberian Informasi serta Keberadaan LPM

2.      Niaga Parking
Mengenai fasilitas parkir yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan pengguna jasa parkir.

3.      BAAK (Badan Administrasi Akademik Kemahasiswaan ) dan Gedung R
Mengenai pelayanan pegawai BAAK dan Gedung R terhadap mahasiswa.
Alasan kami memilih ketiga topik tersebut adalah dikarenakan hampir setiap hari kami melakukan interaksi dengan ketiga pihak tersebut dan hampir setiap kali berinteraksi dengan mereka maka permasalahan yang sama terus-menerus terjadi, dengan kata lain belum ada perbaikan dan penangan  atas masalah tersebut.




c.      Deskripsi Masalah
1.     LPM (Lembaga Pengabdian Mahasiswa)
Mengenai Konsistensi Pemberian Informasi serta Keberadaan LPM
Kebingungan melanda mahasiswa tingkat tiga ketika isu wajib-tidaknya KKN ramai dibincangkan. Sebagai wadah pengabdian mahasiswa, tentunya LPM menjadi salah satu tempat utama bagi mahasiswa untuk mencari informasi. Informasi yang terus berubah-ubah serta tidak adanya sosialisasi terkait perubahan masalah tersebut tentunya semakin membingungkan dan menyulitkan mahasiswa. Hal ini berdampak ketika pada akhirnya pelaksanaan KKN dilakukan dengan waktu persiapan yang sangat singkat menyebabkan mahasiswa kembali disulitkan karena dituntut untuk mempersiapkan segala sesuatunya dalam waktu yang singkat dan serba terburu-buru.
Bahkan hingga menjelang H-satu minggu pelaksanaan KKN masih ada perubahan tempat yang dilakukan oleh LPM karena berbagai alasan. Ini menandakan ketidaksiapan LPM dalam melaksanakan KKN periode Januari-Februari 2015 ini.
Selain itu, yang membuat banyak mahasiswa tidak terima adalah karena persyaratan KKN yang juga terus berubah-ubah serta kriteria penerimaan peserta yang kurang jelas dan kurang transparan.
Selain itu, menurut petugas LPM dan beberapa dosen yang menghadiri rapat seputar wajib KKN, KKN memang sudah diwajibkan bagi seluruh mahasiswa UNJ, namun ada beberapa Fakultas yang terang-terangan menolak untuk meajibkan mahasiswanya mengikuti KKN. Ini tentunya menimbulkan pertanyaan terkait dengan ketegasan dari pejabat LPM.


2.     Niaga Parking
Mengenai fasilitas parkir yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan pengguna jasa parkir.
Semenjak hampir dua tahun lalu bekerjasama dengan Niaga Parkir, sepertinya menuai banyak kontroversi dan permasalahan bagi para pengguna jasa parkir, khususnya mahasiswa. Hal ini dikarenakan kenaikan biaya parkir bagi sepeda motor dari semula Rp 1.000/hari menjadi Rp 1.500/hari dan mobil dari Rp 2.000/hari menjadi tarif perjam tidak diiringi dengan peningkatan fasilitas yang dapat menunjang keamanan dan kenyamanan pengguna jasa parkir.
      Dari segi kenyamanan, gedung parkir yang belum selesai dibangun tentunya mengganggu kenyamanan pengguna parkir. Bahkan lantai dibagian atas tidak berlampu. Hal ini kian diperparah ketika hujan. Akan ada pemandangan “air terjun” didalam gedung parkir yang membuat area sekitarnya menjadi becek dan licin. Diluar gedung parkir, lahan parkir mobil juga belum tertata dengan baik sehingga terlihat kumuh dan berantakan serta mengganggu pemandangan dan dapat menghambat aktivitas tertentu.
Dari segi keamanan, banyaknya mahasiswa yang mengeluhkan kehilangan helm menambah permasalahan di dalam sistem perparkiran UNJ. Beberapa waktu lalu ada rekan kami  yang kehilangan helm namun pihak Niaga Parkir mengatakan bahwa kehilangan helm bukanlah menjadi tanggung jawab mereka serta tidak dapat mengajukan klaim. Mereka hanya menyediakan fasilitas penitipan helm yang awalnya dipasang tariff Rp 1.000 namun kini disediakan secara gratis. Namun kekurangan dari sistem penyimpanan ini adalah hanya terletak dilantai dua dan tutup pada hari Sabtu, meskipun masih ada kegiatan perkuliahan dihari Sabtu.
      Gedung parkir UNJ memang memiliki CCTV, namun hanya ada satu disetiap lantainya. Hal ini tentunya tidak banyak membantu karena tidak dapat menjangkau seluruh area parkir disetiap lantainya sehingga ketika terjadi kehilangan di area-area tertentu tidak dapat dipantau oleh CCTV. Lambatnya penanganan dan pelayanan pengajuan klaim juga semakin menyulitkan pengguna parkir. Permasalahan ini tentunya harus segera diatasi oleh pihak UNJ dan Niaga Parkir selaku penyedia layanan parkir.


3.     BAAK (Badan Administrasi  Akademik Kemahasiswaan) dan Gedung R
Mengenai pelayanan pegawai BAAK dan Gedung R terhadap mahasiswa.
Sebagai front office Universitas Negeri Jakarta yang berhubungan langsung dengan kegiatan administrasi akademik para mahasiswa UNJ, sudah selayaknya jika pegawai BAAK maupun Gedung R memberikan pelayanan terbaik bagi para mahasiswa. Hal ini tentu saja untuk memberikan rasa kenyamanan serta kemudahan bagi mahasiswa yang ingin mengurus administrasi akademiknya. Namun kenyataannya, banyak oknum-oknum pegawai BAAK maupun Gedung R yang memberikan pelayanan yang kurang baik serta bersikap kurang ramah. Hal ini tentunya menganggu serta menimbulkan ketidaknyamanan, bahkan seringkali menghambat kegiatan administrasi mahasiswa, sehingga seringkali timbul rasa malas dan keengganan ketika diharuskan berhubungan dengan kedua lembaga ini.


I.                   TARGET PERUBAHAN
1.                LPM (Lembaga Pengabdian Mahasiswa)
·         Sistem birokrasi menjadi lebih cepat, jelas, dan transparan :
LPM harus bisa memberikan pelayanan yang cepat kepada mahasiswa, dengan memuat sistem birokrasi yang efisien, tetapi dengan informasi yang jelas serta konsisten, dengan cara semua kebijakan yang diambil LPM harus dimusyawarahkan oleh Rektor, Pembantu Rektor, dan Dekan, agar kebijakan yang di ambil LPM tidak ditentang oleh pihak Fakultas, selain itu diharapkan nantinya mahasiswa tidak lagi kebingungan dengan adanya perubahan kebijakan yang dilakukan oleh LPM terjait tempat KKN serta persyaratan KKN. 

·         Kebijakan yang di buat LPM bisa dijalan kan dengan baik oleh Mahasiwa :
Kebijakan yang diberikan tentunya LPM juga harus bisa melihat dari kondisi dari mahsiswa itu sendiri, seperti tanggal tahun akademik, sks, dan kebutuhan dari mahsiwa itu sendiri, sehingga nantinya tidak ada pihak yang pro dan kontra dengan kebijkan yang di buat LPM itu sendiri. Sehingga pada tahun – tahun yang akan datang tidaka ada kasus ketidak siapan yang di jalankan LPM seperti perombakan temapt pada H- seminggu, serta perubahan sks dari minimum 100 sks menjadi 110 sks.

·         LPM  bisa menyalurkan mahasiswa ke daerah yang membutuhkan :
Sesuai dengan namanya Lembaga pengabdian Masyarakat, LPM harus bisa menjembatani kebutuhan yang ada di masyarakat, khususnya masyarakat daerah dan kebutuhan pembelajaran bagi mahasiswa dengan menyalurkan mahasiswa ke daerah yang membutuhkan, seperti daerah terpencil yang butuh dengan perubahan yang dilakukan mahsiswa dengan program – program unggulan yang dimilikinya, tentunya dengan penyaluran yang tepat sasaran dan bimbingan yang benar dari LPM kepada mahasiswa.

·         Meningkatnya antusias mahasiswaketika KKN : ini terjadi jika LPM selaku badan yang mengurusi program pemberdayaan mahasiswa dalam melakukan tugas pengabdian di masyarakat, memberikan arahan, pengawasan, bimbingan, serta menunjukan optimisme kepada mahasiswa, dengan menjelaskan visi dan misi , garis besar tujuan pelaksanaan program KKN, penanggulangan terkait hambatan yang terjadi ketika KKN nanti.

2.                 Niaga Parking
·         Meningkatnya keamanan :  dengan menambah personil juru parkir dan CCTV , ini seharusnya terjadi setelah kenaikan tariff parkir yang mencapai 50% pelayanan dan keamanan yang diberikan manajemen Naga Parkir harus lebih baik dari kondisi sebelumnya, seperti menambah juru parkir untuk mengurangi kasus kehilangan helm, motor, maupun pencurian didalam mobil. Selain itu untuk penambahan cctv harusnya dilakukan dari pihak juru niaga parkir bukan menyalahkan ke pihak universitas.

·         Pembayaran klaim asuransi kerusakan dan kehilangan dengan cepat :
Tariff parkir yang pelanggan bayarkan ke pada niaga parkir seharusnya sudah termasuk asuransi kehilangan dan kerusakan kendaraan, jadi jika sewaktu waktu kendaraan pelanggan atau helm pelanggan hilang seharusnya pihak niaga parkir wajib dengan cepat membayar klaim tersebut, untuk masalah tidak ada bukti kamera cctv itu bukan kesalahan pelanggan atau universitas, tetapi sudah tanggung jawab dari manajemen niaga parking.

·         Perbaikan sistem karcis : harusnya mesin pencetak karcis ditambah atau diganti dengan mesin yang mempuyai kualitas yang lebih baik, agar tidak terjadi kerusakan berulang kali, yang dapat menghambat mahasiswa terlambat masuk ke kelas, karena mesin yang macet, atau rusak.

·         Niaga Parking seharusnya tidak memperkerjakan wanita pada jam malam : ini dikarenakan wanita memiliki kodrat yang berbeda dengan laki – laki, wanita memiliki isu yang lebih sensitive jika bekerja pada malam hari, selain itu keamanannya juga terancam, karena secara fisik wanita tidak seperti laki –laki yang cenderung bisa menjaga diri dan fisik yang kuat.

·         Terciptanya kebersihan di lingkungan parkir kampus : Niaga parkir seharusnya  menyediakan tempat sampah di lingkungan parkir motor, karena tidak adanya tempat sampah, sehingga banyak sampah yang berserakan dilingkungan parkir, selain itu ketika hujan air menggenang dan berwarna hitam sehingga menambah kesan kotor dan kumuh dan tidak enak dipandang mata.

3.                 BAAK (Badan Administrasi  Akademik Kemahasiswaan) dan Gedung R
·         Pegawai BAAK dan Gd. R menjadi lebih ramah dari yang sebelumnya : seharusnya membudayakan sikap ramah dan tamah seperti motto 3S yang di miliki, yaitu senyum, salam, sapa yang sudah menjadi kewajiban selaku pegawai, apalagi yang berhubungan dengan pelayanan administrasi, keterbukaan informasi juga penting. sehingga nantinya mahasiswa, merasanyaman, mudah dan tidak enggan ketika melalukan urusan dengan BAAK maupun Gd. R terkait surat, pembayaran dan administrasi yang berhubungan dengan akademik maupun non akademik.

·         Perbaikan fasilitas sarana dan prasarana yang ada : Fasilitas penunjang disini seperti papan kasir yang ada di BAAK yang sudah mulai rusak dan ingin patah, ini penting karena sering kali mahsiswa tidak nyaman ketika menulis di papan yang goyang dan ingin patah, yang terbuat dari bahan plastik, seharusnya pihak BAAK mengusulkan ke universitas dengan mengganti papan yang rusak dengan marmer, atau ubin agar lebih nyaman ketika dipakai oleh mahasiswa.

·         Mudah dalam pengurusan surat dan administrasi : Seharusnya pihak Gd. R mengevaluasi perihal kebijakan terkait PKL karena jika mahsiswa hanya bisa membuat satu surat PKL, kecil untuk mahsiwa mendapatkan tempat PKL, karena tidak ada cadangan berupa cadangan tempat PKL ketika mahasiwa ditolak PKL di tempat yang inginkan, kasus ini terjadi jika Mahasiswa hanya boleh membuat satu surat saja.




4.                 PEMBAHASAN
1.       LPM (Lembaga Pengabdian Mahasiswa)
Berdasarkan target perubahan yang sudah ditetapkan, maka guidline yang digunakan untuk mengimplementasikan perubahan terhadap LPM adalah dengan menggunakan :
a.      Menciptakan rasa urgensi tentang perlunya perubahan
Jika LPM mampu melihat ancaman dan peluang di sekitar, akan membuat sistem kebijakan menjadi lebih baik. Karena pada sesungguhnya banyak sekali peluang yang bisa diambil mulai dari hal-hal kecil hingga hal-hal besar.

b.      Mengkomunikasikan visi yang jelas atas manfaat yang bisa diperoleh dari perubahan
LPM harus menjelaskan visi nya kepada mahasiswa. Agar para mahasiswa tau tujuan dari LPM itu sendiri. Sehingga apabila kedepannya terjadi sesuatu yang melenceng, maka akan kembali kepanduan awal, yaitu visi LPM.

c.       Mengidentifikasi kemungkinan pendukung, lawan dan alasan untuk ketahanan
LPM terkoneksi langsung oleh atasan-atasan, baik itu dari universitas maupun setiap jurusan, sehingga akan terkoordinasi dengan baik, dengan penyesuaian jadwal akademik di setiap fakultas, serta adanya keseragaman ketentuan.

d.      Menggunakan satuan tugas untuk memandu pelaksanan perubahan
LPM membuat struktur kerja atau struktur pelaksanaan dari kegiatan atau projek yang sedang dilakukannya, misalnya skema alur pendaftaran KKN. Hal tersebut dapat memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak. Di sisi mahasiswa kan memudahkan mereka dalam mengurus berkas-berkas dan lain halnya. Sedangkan di sisi LPM sendiri tidak akan sering mendapatkan pertanyaan yang berulang-ulang dari mahasiswa, dimana hal tersebut akan menghambat pekerjaan karyawan LPM.

e.      Memberdayakan orang yang kompeten untuk membantu merencakan dan melaksanakan perubahan
LPM mengelompokkan karyawannya dalam berbagai bidang, dimana posisi tersebut lebih spesifik dengan job desk yang juga sesuai. Sehingga akan lebih fokus lagi terhadap project yang tengah dikerjakan.


f.        Mempersiapkan orang untuk perubahan dan menjelaskan bagaimana hal itu akan mempengaruhi mereka
LPM memberikan sosialisasi terlebih dahulu kepada para mahasiswa atas project yang akan dibuatnya. Dan sosialisasi tersebut 1 bulan sebelum hari H dan beberapa kali. Sehingga hal tersebut akan membuat mahasiswa siap dengan apa yang akan terjadi.

g.      Memonitor perkembangan perubahan dan membuat penyesuaian yang diperlukan
Pihak LPM mengawasi serta mengecek sejauh mana kesiapan para mahasiswa atas project yang akan LPM lakukan. Sehingga apabila tidak sesuai dengan eskpektasi, maka pihak LPM dapat membuat evaluasi kinerja.

h.      Menunjukkan optimisme dan komitmen untuk perubahan
Sebelum pengumuman di terbitkan ke mahasiswa, pihak LPM harus benar-benar memikirkan keputusan akhir yang dibuat, sehingga informasi tersebut tidak akan berubah-berubah secara signifikan. Jika memang di tengah perjalanan ada yang harus di rubah, maka hal tersebut di upgrade kembali kepada mahasiswa, sehingga informasi akan diterima secara rata oleh para mahasiswa.

2.      NIAGA PARKING
Berdasarkan target perubahan yang sudah ditetapkan, maka guidline yang digunakan untuk mengimplementasikan perubahan terhadap LPM adalah dengan menggunakan :

a.      Menciptakan rasa urgensi tentang perlunya perubahan
Dengan diaplikasikannya cctv di berbagai sudut akan memperkecil terjadinya pencurian. Bahkan jika memang masih terjadi pencurian, rekaman cctv akan mempermudah berbagai pihak untuk menangkap sang pelaku. Selain itu juga memudahkan mahasiswa dalam mengurus pertanggung jawaban kepada pihak Niaga Parkir.

b.      Membangun koalisi untuk membangun perubahan
Niaga Parkir bekerjasama dengan pihak asuransi kendaraan dan polisi setempat. Pihak asuransi tersebut akan membantu dalam penanganan apabila terjadi pencurian kendaraan.

c.       Memberdayakan orang-orang yang kompeten untuk membantu merencanakan dan melaksanakan perubahan
Selain memasang cctv diberbagai sudut, Niaga Parkir juga memiliki beberapa karyawan yang akan mengawasi atau berpatroli secara rutin, selain itu juga membantu para mahasiswi yang akan mengeluarkan kendaraan roda duanya apabila terhalang dengan kendaraan roda dua lainnya.

d.      Niaga Parkir menyiapkan beberapa spanduk diberbagai tempat yang strategis yang berisi informasi kepada para mahasiswa untuk mengunci ganda kendaraannya, dll.

3.      BAAK (Badan Administrasi Akademik Kemahasiswaan) dan Gedung R
a.      Memberdayakan orang yang kompeten untuk membantu merencakan dan melaksanakan perubahan
Karyawan-karyawan BAAK dan Gedung R ditraining mengenai pelayanan yang lebih ramah dan optimal serta bagaimana cara menyampaikan informasi secara efisien dan tepat  kepada mahasiswa. Sehingga kegiatan administrasi mahasiswa berjalan lebih lancer karena mahasiswa tidak akan merasa malas lagi apabila harus berurusan dengan kedua departemen tersebut.

b.      Memonitor perkembangan perubahan dan membuat penyesuaian yang diperlukan
Atasan secara berkala memonitor kinerja para karyawan, apakah sudah sesuai dengan target serta melakukan evaluasi jika target/tujuan tidak tercapai sehingga dapat mengambiul keputusan lebih jauh untuk tetap memberikan pelatihan bahkan teguran jika diperlukan.






5.                KESIMPULAN
A.    KESIMPULAN dan SARAN
1.     LPM (Lembaga Pengabdian Mahasiswa)
Lebih tegas dalam mengambil keputusan dan lebih jelas serta transparan dalam memberikan informasi tentunya akan sangat membantu para mahasiswa. Sebagai tempat yang mewadahi kegiatan pengabdian, KKN salah satunya, LPM seharusnya melakukan persiapan yang lebih matang dan dilakukan dari jauh-jauh hari sehingga tidak menyulitkan para mahasiswa. Selain itu, keberadaan LPM perlu lebih diperkenalkan kepada civitas akademika UNJ sehingga  mahasiswa yang ingin melakukan kegiatan sehubungan dengan pengabdian dapat terbantu dan peran LPM sebagai wadah pengabdian dapat tercapai sesuai dengan harapan. Seharusnya, jika kegiatan KKN dipandang perlu oleh LPM, LPM dapat berkoordinasi dengan pihak rektorat untuk secara tegas mewajibkan KKN bagi seluruh mahasisswa diseluruh Fakultas.

2.     Niaga Parking
Meskipun sudah terdapat beberapa fasilitas seperti pengambilan karcis secara mandiri maupun penyediaan cctv, peningkatan berbagai fasilitas yang menunjang keamanan dan kenyamanan ini harus sesegera mungkin dilakukan oleh Niaga Parking. Selain itu, penertiban lahan parkir juga perlu menjadi perhatian bagi mereka selaku pengelola parkir. Jangan sampai terlihat kumuh dan berantakan, apalagi sampai mengganggu aktivitas pengguna jalan lainnya.

3.     BAAK (Badan Administrasi Akademik Kemahasiswaan) dan Gedung R
Pelayanan yang lebih ramah dan informatif tentunya merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa. Karena memang sudah selayaknya BAAK dan Gedung R berlaku demikian. Jika pelayanan dapat diberikan secara optimal, tentunya citra kedua lembaga ini juga akan membaik serta akan sangat membantu kelancaran kegiatan administrasi para mahasiswa.





B.    PENUTUP
Sekilas memang nampaknya masalah-masalah yang kami bahas tidaklah terlita besar dan penting. Namun jika hal ini terus berlangsung dalam jangka lama, tentunya akan menghambat kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Universitas Negeri Jakarta. Oleh karena itu kami berharap dengan adanya sedikit pembahasan mengenai beberapa masalah yang ada di universitas kita ini dapat ditanggapi positif oleh pihak-pihak terkait, dengan harapan bahwa Universitas Negeri Jakarta dapat menjadi kampus yang lebih baik lagi.









1 komentar: