Disusun Oleh :
Arif Ramadhan (8215123440)
Sahdini Permatasari (8215123410)
Siti Kismurwati (8215123466)
Siti Mutia Rohmah (8215120514)
Syifah Qomariatul Jannan (8215123450)
Manajemen Reg. B 2012
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta
2015
I.
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Kondisi Universitas Negeri Jakarta
1. LPM (Lembaga Pengabdian Mahasiswa)
LPM merupakan tempat
mengurus berkas-berkas atau surat yang berhubungan dengan kuliah kerja nyata
(KKN) . Awalnya untuk mengikuti KKN ini yaitu yang mempunyai ketentuan atau
status “Pendidikan” sedangkan yang non-Pendidikan (di Jurusan yang mahasiswa
jalani) tidak diwajibkan mengikuti KKN. Tetapi ada beberapa Fakultas yang tidak
mencantumkan KKN sebagai syarat kelulusan, seperti Fakultas Ilmu Pendidikan
(FIP) serta Fakultas Matematika dan Ipa (FMIPA). Sebelum adanya KKN yang
menjadi mata kuliah wajib di tahun 2015 ini, seluruh mahasiswa UNJ tidak
mengetahui bagaimana cara dan proses untuk mengikuti KKN tersebut dan tempat
dimana LPM karena tempat LPM berada ditengah kelas dan pintunya yang selalu
tertutup sehingga terkesan “asing” bagi mahasiswa.
Selain itu, ada beberapa
syarat untuk mengikuti KKN yaitu sudah mengambil mata kuliah sebanyak 100 sks
dan ketentuan tersebut tidak berlaku karena minimnya koordinasi dan sosialisasi
yang benar terhadap seluruh mahasiswa UNJ. Kloter pertama pada bulan Januari-Februari
yang mengikuti KKN sudah terlaksana dengan syarat “baru” yang ternyata
ketentuan mengambil mata kuliah lebih dari 110 sks. Permasalahan tersebut tidak
sampai kepada seluruh mahasiswa UNJ yang pada akhirnya sebagian mahasiswa UNJ
yang mendaftar untuk ikut KKN tidak “terangkut”. Untuk mahasiswa yang tidak
“terangkut” pada kloter pertama, akan diberangkatkan pada kloter kedua atau
pada bulan Agustus-September.
2. Niaga Parking
Rencana penyelesaian
masalah keamanan lahan parkir Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang beberapa
bulan belakangan banyak mengalami kecurian bukan sekedar wacana. Pihak Rektorat
UNJ sudah melemparkan urusan pengelolaan lahan parkir kepada perusahaan swasta
segabai wujud profesionalisme sektor keamanan dalam kampus. Hingga akhirnya, PT
Sumber Jangkar Mandiri dengan Niaga Parking Management-nya sebagai pengelola
lahan parkir yang sekarang ini.
Niaga parking membangun
beberapa infrastruktur penunjang kegiatan, seperti kantor pengelolaan serta
bilik-bilik tempat pengambilan karcis parkir. Tetapi seiring berjalannya waktu,
muncul kejanggalan pada saat sosialisasi. Pertama, soal mekanisme pengelolaan
yang dibuat oleh Niaga Parking justru nampak merugikan civitas academica
sebagai penggunanya. Mulai dari tarif parkir motor yang naik, pemberlakuan
tarif perjam bagi mobil, dan juga biaya asuransi yang tidak termasuk dalam
tarif. Kedua, asas efisiensi yang diterapkan kampus dalam penyerahan tanggung
jawab pengelolaan parkir kepada perusahaan swasta ini juga sangat merugikan
beberapa pihak. Salah satunya para petugas penjaga parkir yang sebelumnya
diperkerjakan UNJ. Beberapa dari mereka mesti rela kehilangan sumber nafkah
apabila tidak mau mengikuti aturan yang disediakan Niaga Parking. Perusahaan
tersebut memang tidak menambah jumlah gaji untuk para juru parkir, padahal
tarif yang dikenakan kepada seluruh pengguna jasanya dinaikkan.
Ketiga, masalah asuransi
jika kehilangan helm bahkan motor. Asuransi dari Niaga Parking belum bisa
diwujudkan dengan alasan tidak adanya cctv. Fasilitas cctv ini memang sangat
dibutuhkan, yang sebenarnya dan harusnya ada cctv di setiap lantai tetapi ini
tidak ada bahkan kalaupun ada cctv itupun hanya satu sedangkan motor yang
berada di parkiran tersebut banyak. Tidak mungkin bisa terjangkau dengan adanya
cctv yang hanya satu.
3. BAAK (Badan Administrasi Akademik Kemahasiswaan ) dan
Gedung R
BAAK merupakan tempat
informasi utama yang selalu dicari mahasiswa baru (maba) serta mahasiswa lain
terkait dengan kepengurusan beasiswa maupun administrasi akademik lainnya.
Tempat ini berlokasi di samping Gedung Rektorat UNJ. Sayangnya, sistem
pelayanan yang dilakukan di BAAK ini kurang memuaskan, dimana staff atau
orang-orang yang bekerja didalam sana tidak ramah bahkan terkesan jutek dan
judes. Seharusnya staff atau orang-orang tersebut bisa memberikan pelayanan
yang baik terhadap seluruh mahasiswa maupun yang pencari informasi lainnya
sehingga peran BAAK dapat dijalankan dengan maksimal.
Gedung R merupakan tempat
dimana mahasiswa Fakultas Ekonomi mengurus surat-surat berkaitan dengan PKL,
ruang dosen (sebelum pindah ke gedung IDB), ruang para staff Fakultas Ekonomi
dan untuk mengurus jadwal kuliah jika akan memasuki semester baru, maupun
tempat pengajuan dan pengambilan dana
bagi kegiatan kemahasiswaan Fakultas Ekonomi. Sayangnya, setali tiga uang
dengan BAAK, sistem pelayanan yang dilakukan di gedung R ini juga kurang
memuaskan, dimana staff atau orang-orang yang bekerja didalam sana tidak ramah,
jutek bahkan seringkali menghambat dengan berbagai alasan.
Seharusnya staff atau
orang-orang tersebut bisa memberikan pelayanan yang baik terhadap seluruh
mahasiswa karena tentunya performa pelayanan mereka berdampak langsung bagi
citra Fakultas Ekonomi baik dikalangan mahasiswa Ekonomi sendiri maupun civitas
akademika UNJ lainnya. Motto dari 3S (senyum,
salam, sapa) mungkin memang sudah seharusnya diterapkan, tetapi pada
kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
b. Identifikasi dan Penentuan Masalah
Kami mengambil 3 (tiga)
topik permasalahan yang ada di Universitas Negeri Jakarta, yakni permasalahan
yang terjadi pada:
1.
LPM
(Lembaga Pengabdian Mahasiswa)
Mengenai Konsistensi
Pemberian Informasi serta Keberadaan LPM
2.
Niaga
Parking
Mengenai
fasilitas parkir yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan pengguna jasa
parkir.
3.
BAAK
(Badan Administrasi Akademik Kemahasiswaan ) dan Gedung R
Mengenai pelayanan pegawai BAAK dan Gedung R terhadap mahasiswa.
Alasan kami memilih
ketiga topik tersebut adalah dikarenakan hampir setiap hari kami melakukan
interaksi dengan ketiga pihak tersebut dan hampir setiap kali berinteraksi
dengan mereka maka permasalahan yang sama terus-menerus terjadi, dengan kata
lain belum ada perbaikan dan penangan atas masalah tersebut.
c.
Deskripsi
Masalah
1. LPM (Lembaga Pengabdian Mahasiswa)
Mengenai Konsistensi Pemberian
Informasi serta Keberadaan LPM
Kebingungan melanda mahasiswa tingkat tiga ketika isu
wajib-tidaknya KKN ramai dibincangkan. Sebagai wadah pengabdian mahasiswa,
tentunya LPM menjadi salah satu tempat utama bagi mahasiswa untuk mencari
informasi. Informasi yang terus berubah-ubah serta tidak adanya sosialisasi
terkait perubahan masalah tersebut tentunya semakin membingungkan dan
menyulitkan mahasiswa. Hal ini berdampak ketika pada akhirnya pelaksanaan KKN
dilakukan dengan waktu persiapan yang sangat singkat menyebabkan mahasiswa
kembali disulitkan karena dituntut untuk mempersiapkan segala sesuatunya dalam
waktu yang singkat dan serba terburu-buru.
Bahkan hingga menjelang H-satu minggu pelaksanaan KKN masih
ada perubahan tempat yang dilakukan oleh LPM karena berbagai alasan. Ini
menandakan ketidaksiapan LPM dalam melaksanakan KKN periode Januari-Februari
2015 ini.
Selain itu, yang membuat banyak mahasiswa tidak terima adalah
karena persyaratan KKN yang juga terus berubah-ubah serta kriteria penerimaan
peserta yang kurang jelas dan kurang transparan.
Selain itu, menurut petugas LPM dan beberapa dosen yang
menghadiri rapat seputar wajib KKN, KKN memang sudah diwajibkan bagi seluruh
mahasiswa UNJ, namun ada beberapa Fakultas yang terang-terangan menolak untuk
meajibkan mahasiswanya mengikuti KKN. Ini tentunya menimbulkan pertanyaan
terkait dengan ketegasan dari pejabat LPM.
2. Niaga Parking
Mengenai fasilitas parkir yang
mempengaruhi keamanan dan kenyamanan pengguna jasa parkir.
Semenjak hampir dua tahun lalu bekerjasama dengan Niaga Parkir,
sepertinya menuai banyak kontroversi dan permasalahan bagi para pengguna jasa
parkir, khususnya mahasiswa. Hal ini dikarenakan kenaikan biaya parkir bagi
sepeda motor dari semula Rp 1.000/hari menjadi Rp 1.500/hari dan mobil dari Rp
2.000/hari menjadi tarif perjam tidak diiringi dengan peningkatan fasilitas
yang dapat menunjang keamanan dan kenyamanan pengguna jasa parkir.
Dari segi kenyamanan, gedung parkir yang
belum selesai dibangun tentunya mengganggu kenyamanan pengguna parkir. Bahkan lantai
dibagian atas tidak berlampu. Hal ini kian diperparah ketika hujan. Akan ada
pemandangan “air terjun” didalam gedung parkir yang membuat area sekitarnya
menjadi becek dan licin. Diluar gedung parkir, lahan parkir mobil juga belum
tertata dengan baik sehingga terlihat kumuh dan berantakan serta mengganggu
pemandangan dan dapat menghambat aktivitas tertentu.
Dari segi keamanan, banyaknya mahasiswa yang mengeluhkan
kehilangan helm menambah permasalahan di dalam sistem perparkiran UNJ. Beberapa
waktu lalu ada rekan kami yang
kehilangan helm namun pihak Niaga Parkir mengatakan bahwa kehilangan helm
bukanlah menjadi tanggung jawab mereka serta tidak dapat mengajukan klaim.
Mereka hanya menyediakan fasilitas penitipan helm yang awalnya dipasang tariff
Rp 1.000 namun kini disediakan secara gratis. Namun kekurangan dari sistem
penyimpanan ini adalah hanya terletak dilantai dua dan tutup pada hari Sabtu,
meskipun masih ada kegiatan perkuliahan dihari Sabtu.
Gedung parkir UNJ memang memiliki CCTV,
namun hanya ada satu disetiap lantainya. Hal ini tentunya tidak banyak membantu
karena tidak dapat menjangkau seluruh area parkir disetiap lantainya sehingga
ketika terjadi kehilangan di area-area tertentu tidak dapat dipantau oleh CCTV.
Lambatnya penanganan dan pelayanan pengajuan klaim juga semakin menyulitkan
pengguna parkir. Permasalahan ini tentunya harus segera diatasi oleh pihak UNJ
dan Niaga Parkir selaku penyedia layanan parkir.
3. BAAK (Badan Administrasi Akademik Kemahasiswaan) dan Gedung R
Mengenai pelayanan pegawai BAAK dan
Gedung R terhadap mahasiswa.
Sebagai front office
Universitas Negeri Jakarta yang berhubungan langsung dengan kegiatan
administrasi akademik para mahasiswa UNJ, sudah selayaknya jika pegawai BAAK
maupun Gedung R memberikan pelayanan terbaik bagi para mahasiswa. Hal ini tentu
saja untuk memberikan rasa kenyamanan serta kemudahan bagi mahasiswa yang ingin
mengurus administrasi akademiknya. Namun kenyataannya, banyak oknum-oknum
pegawai BAAK maupun Gedung R yang memberikan pelayanan yang kurang baik serta
bersikap kurang ramah. Hal ini tentunya menganggu serta menimbulkan
ketidaknyamanan, bahkan seringkali menghambat kegiatan administrasi mahasiswa,
sehingga seringkali timbul rasa malas dan keengganan ketika diharuskan
berhubungan dengan kedua lembaga ini.
I.
TARGET PERUBAHAN
1.
LPM
(Lembaga Pengabdian Mahasiswa)
·
Sistem
birokrasi menjadi lebih cepat, jelas, dan transparan :
LPM
harus bisa memberikan pelayanan yang cepat kepada mahasiswa, dengan memuat
sistem birokrasi yang efisien, tetapi dengan informasi yang jelas serta
konsisten, dengan cara semua kebijakan yang diambil LPM harus dimusyawarahkan
oleh Rektor, Pembantu Rektor, dan Dekan, agar kebijakan yang di ambil LPM tidak
ditentang oleh pihak Fakultas, selain itu diharapkan nantinya mahasiswa tidak
lagi kebingungan dengan adanya perubahan kebijakan yang dilakukan oleh LPM
terjait tempat KKN serta persyaratan KKN.
·
Kebijakan
yang di buat LPM bisa dijalan kan dengan baik oleh Mahasiwa :
Kebijakan
yang diberikan tentunya LPM juga harus bisa melihat dari kondisi dari mahsiswa
itu sendiri, seperti tanggal tahun akademik, sks, dan kebutuhan dari mahsiwa
itu sendiri, sehingga nantinya tidak ada pihak yang pro dan kontra dengan
kebijkan yang di buat LPM itu sendiri. Sehingga pada tahun – tahun yang akan
datang tidaka ada kasus ketidak siapan yang di jalankan LPM seperti perombakan
temapt pada H- seminggu, serta perubahan sks dari minimum 100 sks menjadi 110
sks.
·
LPM
bisa menyalurkan mahasiswa ke daerah
yang membutuhkan :
Sesuai
dengan namanya Lembaga pengabdian Masyarakat, LPM harus bisa menjembatani
kebutuhan yang ada di masyarakat, khususnya masyarakat daerah dan kebutuhan pembelajaran
bagi mahasiswa dengan menyalurkan mahasiswa ke daerah yang membutuhkan, seperti
daerah terpencil yang butuh dengan perubahan yang dilakukan mahsiswa dengan
program – program unggulan yang dimilikinya, tentunya dengan penyaluran yang
tepat sasaran dan bimbingan yang benar dari LPM kepada mahasiswa.
·
Meningkatnya
antusias mahasiswaketika KKN : ini terjadi jika LPM selaku badan yang mengurusi
program pemberdayaan mahasiswa dalam melakukan tugas pengabdian di masyarakat,
memberikan arahan, pengawasan, bimbingan, serta menunjukan optimisme kepada
mahasiswa, dengan menjelaskan visi dan misi , garis besar tujuan pelaksanaan
program KKN, penanggulangan terkait hambatan yang terjadi ketika KKN nanti.
2.
Niaga
Parking
·
Meningkatnya
keamanan : dengan menambah personil juru
parkir dan CCTV , ini seharusnya terjadi setelah kenaikan tariff parkir yang
mencapai 50% pelayanan dan keamanan yang diberikan manajemen Naga Parkir harus
lebih baik dari kondisi sebelumnya, seperti menambah juru parkir untuk
mengurangi kasus kehilangan helm, motor, maupun pencurian didalam mobil. Selain
itu untuk penambahan cctv harusnya dilakukan dari pihak juru niaga parkir bukan
menyalahkan ke pihak universitas.
·
Pembayaran
klaim asuransi kerusakan dan kehilangan dengan cepat :
Tariff
parkir yang pelanggan bayarkan ke pada niaga parkir seharusnya sudah termasuk
asuransi kehilangan dan kerusakan kendaraan, jadi jika sewaktu waktu kendaraan
pelanggan atau helm pelanggan hilang seharusnya pihak niaga parkir wajib dengan
cepat membayar klaim tersebut, untuk masalah tidak ada bukti kamera cctv itu
bukan kesalahan pelanggan atau universitas, tetapi sudah tanggung jawab dari
manajemen niaga parking.
·
Perbaikan
sistem karcis : harusnya mesin pencetak karcis ditambah atau diganti dengan
mesin yang mempuyai kualitas yang lebih baik, agar tidak terjadi kerusakan
berulang kali, yang dapat menghambat mahasiswa terlambat masuk ke kelas, karena
mesin yang macet, atau rusak.
·
Niaga
Parking seharusnya tidak memperkerjakan wanita pada jam malam : ini dikarenakan
wanita memiliki kodrat yang berbeda dengan laki – laki, wanita memiliki isu
yang lebih sensitive jika bekerja pada malam hari, selain itu keamanannya juga
terancam, karena secara fisik wanita tidak seperti laki –laki yang cenderung
bisa menjaga diri dan fisik yang kuat.
·
Terciptanya
kebersihan di lingkungan parkir kampus : Niaga parkir seharusnya menyediakan tempat sampah di lingkungan parkir
motor, karena tidak adanya tempat sampah, sehingga banyak sampah yang
berserakan dilingkungan parkir, selain itu ketika hujan air menggenang dan
berwarna hitam sehingga menambah kesan kotor dan kumuh dan tidak enak dipandang
mata.
3.
BAAK (Badan
Administrasi Akademik Kemahasiswaan) dan
Gedung R
·
Pegawai
BAAK dan Gd. R menjadi lebih ramah dari yang sebelumnya : seharusnya
membudayakan sikap ramah dan tamah seperti motto 3S yang di miliki, yaitu
senyum, salam, sapa yang sudah menjadi kewajiban selaku pegawai, apalagi yang
berhubungan dengan pelayanan administrasi, keterbukaan informasi juga penting.
sehingga nantinya mahasiswa, merasanyaman, mudah dan tidak enggan ketika
melalukan urusan dengan BAAK maupun Gd. R terkait surat, pembayaran dan
administrasi yang berhubungan dengan akademik maupun non akademik.
·
Perbaikan
fasilitas sarana dan prasarana yang ada : Fasilitas penunjang disini seperti
papan kasir yang ada di BAAK yang sudah mulai rusak dan ingin patah, ini
penting karena sering kali mahsiswa tidak nyaman ketika menulis di papan yang
goyang dan ingin patah, yang terbuat dari bahan plastik, seharusnya pihak BAAK mengusulkan
ke universitas dengan mengganti papan yang rusak dengan marmer, atau ubin agar
lebih nyaman ketika dipakai oleh mahasiswa.
·
Mudah
dalam pengurusan surat dan administrasi : Seharusnya pihak Gd. R mengevaluasi
perihal kebijakan terkait PKL karena jika mahsiswa hanya bisa membuat satu
surat PKL, kecil untuk mahsiwa mendapatkan tempat PKL, karena tidak ada
cadangan berupa cadangan tempat PKL ketika mahasiwa ditolak PKL di tempat yang
inginkan, kasus ini terjadi jika Mahasiswa hanya boleh membuat satu surat saja.
4.
PEMBAHASAN
1.
LPM
(Lembaga Pengabdian Mahasiswa)
Berdasarkan
target perubahan yang sudah ditetapkan, maka guidline yang digunakan untuk
mengimplementasikan perubahan terhadap LPM adalah dengan menggunakan :
a.
Menciptakan
rasa urgensi tentang perlunya perubahan
Jika LPM mampu melihat ancaman dan peluang di sekitar, akan
membuat sistem kebijakan menjadi lebih baik. Karena pada sesungguhnya banyak
sekali peluang yang bisa diambil mulai dari hal-hal kecil hingga hal-hal besar.
b.
Mengkomunikasikan
visi yang jelas atas manfaat yang bisa diperoleh dari perubahan
LPM harus menjelaskan visi nya kepada mahasiswa. Agar para
mahasiswa tau tujuan dari LPM itu sendiri. Sehingga apabila kedepannya terjadi
sesuatu yang melenceng, maka akan kembali kepanduan awal, yaitu visi LPM.
c.
Mengidentifikasi
kemungkinan pendukung, lawan dan alasan untuk ketahanan
LPM terkoneksi langsung oleh atasan-atasan, baik itu dari
universitas maupun setiap jurusan, sehingga akan terkoordinasi dengan baik,
dengan penyesuaian jadwal akademik di setiap fakultas, serta adanya keseragaman
ketentuan.
d.
Menggunakan
satuan tugas untuk memandu pelaksanan perubahan
LPM membuat struktur kerja atau struktur pelaksanaan dari
kegiatan atau projek yang sedang dilakukannya, misalnya skema alur pendaftaran
KKN. Hal tersebut dapat memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak. Di sisi
mahasiswa kan memudahkan mereka dalam mengurus berkas-berkas dan lain halnya.
Sedangkan di sisi LPM sendiri tidak akan sering mendapatkan pertanyaan yang
berulang-ulang dari mahasiswa, dimana hal tersebut akan menghambat pekerjaan
karyawan LPM.
e.
Memberdayakan
orang yang kompeten untuk membantu merencakan dan melaksanakan perubahan
LPM mengelompokkan karyawannya dalam berbagai bidang, dimana
posisi tersebut lebih spesifik dengan job desk yang juga sesuai. Sehingga akan
lebih fokus lagi terhadap project yang tengah dikerjakan.
f.
Mempersiapkan
orang untuk perubahan dan menjelaskan bagaimana hal itu akan mempengaruhi
mereka
LPM memberikan sosialisasi terlebih dahulu kepada para mahasiswa
atas project yang akan dibuatnya. Dan sosialisasi tersebut 1 bulan sebelum hari
H dan beberapa kali. Sehingga hal tersebut akan membuat mahasiswa siap dengan
apa yang akan terjadi.
g.
Memonitor
perkembangan perubahan dan membuat penyesuaian yang diperlukan
Pihak LPM mengawasi serta mengecek sejauh mana kesiapan para
mahasiswa atas project yang akan LPM lakukan. Sehingga apabila tidak sesuai
dengan eskpektasi, maka pihak LPM dapat membuat evaluasi kinerja.
h.
Menunjukkan
optimisme dan komitmen untuk perubahan
Sebelum pengumuman di terbitkan ke mahasiswa, pihak LPM harus
benar-benar memikirkan keputusan akhir yang dibuat, sehingga informasi tersebut
tidak akan berubah-berubah secara signifikan. Jika memang di tengah perjalanan
ada yang harus di rubah, maka hal tersebut di upgrade kembali kepada mahasiswa,
sehingga informasi akan diterima secara rata oleh para mahasiswa.
2.
NIAGA
PARKING
Berdasarkan target perubahan yang sudah ditetapkan, maka
guidline yang digunakan untuk mengimplementasikan perubahan terhadap LPM adalah
dengan menggunakan :
a.
Menciptakan
rasa urgensi tentang perlunya perubahan
Dengan diaplikasikannya cctv di berbagai sudut akan
memperkecil terjadinya pencurian. Bahkan jika memang masih terjadi pencurian,
rekaman cctv akan mempermudah berbagai pihak untuk menangkap sang pelaku.
Selain itu juga memudahkan mahasiswa dalam mengurus pertanggung jawaban kepada
pihak Niaga Parkir.
b.
Membangun
koalisi untuk membangun perubahan
Niaga Parkir bekerjasama dengan
pihak asuransi kendaraan dan polisi setempat. Pihak asuransi tersebut akan
membantu dalam penanganan apabila terjadi pencurian kendaraan.
c.
Memberdayakan
orang-orang yang kompeten untuk membantu merencanakan dan melaksanakan
perubahan
Selain memasang cctv diberbagai sudut, Niaga Parkir juga
memiliki beberapa karyawan yang akan mengawasi atau berpatroli secara rutin,
selain itu juga membantu para mahasiswi yang akan mengeluarkan kendaraan roda
duanya apabila terhalang dengan kendaraan roda dua lainnya.
d.
Niaga
Parkir menyiapkan beberapa spanduk diberbagai tempat yang strategis yang berisi
informasi kepada para mahasiswa untuk mengunci ganda kendaraannya, dll.
3.
BAAK (Badan Administrasi
Akademik Kemahasiswaan) dan Gedung R
a.
Memberdayakan
orang yang kompeten untuk membantu merencakan dan melaksanakan perubahan
Karyawan-karyawan BAAK dan Gedung R ditraining mengenai
pelayanan yang lebih ramah dan optimal serta bagaimana cara menyampaikan
informasi secara efisien dan tepat
kepada mahasiswa. Sehingga kegiatan administrasi mahasiswa berjalan
lebih lancer karena mahasiswa tidak akan merasa malas lagi apabila harus
berurusan dengan kedua departemen tersebut.
b.
Memonitor
perkembangan perubahan dan membuat penyesuaian yang diperlukan
Atasan secara berkala memonitor kinerja para karyawan, apakah
sudah sesuai dengan target serta melakukan evaluasi jika target/tujuan tidak
tercapai sehingga dapat mengambiul keputusan lebih jauh untuk tetap memberikan
pelatihan bahkan teguran jika diperlukan.
5.
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN dan SARAN
1. LPM (Lembaga Pengabdian Mahasiswa)
Lebih
tegas dalam mengambil keputusan dan lebih jelas serta transparan dalam
memberikan informasi tentunya akan sangat membantu para mahasiswa. Sebagai
tempat yang mewadahi kegiatan pengabdian, KKN salah satunya, LPM seharusnya
melakukan persiapan yang lebih matang dan dilakukan dari jauh-jauh hari
sehingga tidak menyulitkan para mahasiswa. Selain itu, keberadaan LPM perlu
lebih diperkenalkan kepada civitas akademika UNJ sehingga mahasiswa yang ingin melakukan kegiatan
sehubungan dengan pengabdian dapat terbantu dan peran LPM sebagai wadah
pengabdian dapat tercapai sesuai dengan harapan. Seharusnya, jika kegiatan KKN
dipandang perlu oleh LPM, LPM dapat berkoordinasi dengan pihak rektorat untuk
secara tegas mewajibkan KKN bagi seluruh mahasisswa diseluruh Fakultas.
2. Niaga Parking
Meskipun
sudah terdapat beberapa fasilitas seperti pengambilan karcis secara mandiri
maupun penyediaan cctv, peningkatan berbagai fasilitas yang menunjang keamanan
dan kenyamanan ini harus sesegera mungkin dilakukan oleh Niaga Parking. Selain itu,
penertiban lahan parkir juga perlu menjadi perhatian bagi mereka selaku
pengelola parkir. Jangan sampai terlihat kumuh dan berantakan, apalagi sampai
mengganggu aktivitas pengguna jalan lainnya.
3. BAAK (Badan Administrasi Akademik Kemahasiswaan) dan Gedung
R
Pelayanan
yang lebih ramah dan informatif tentunya merupakan hal yang ditunggu-tunggu
oleh para mahasiswa. Karena memang sudah selayaknya BAAK dan Gedung R berlaku
demikian. Jika pelayanan dapat diberikan secara optimal, tentunya citra kedua
lembaga ini juga akan membaik serta akan sangat membantu kelancaran kegiatan
administrasi para mahasiswa.
B. PENUTUP
Sekilas
memang nampaknya masalah-masalah yang kami bahas tidaklah terlita besar dan
penting. Namun jika hal ini terus berlangsung dalam jangka lama, tentunya akan
menghambat kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Universitas Negeri Jakarta.
Oleh karena itu kami berharap dengan adanya sedikit pembahasan mengenai
beberapa masalah yang ada di universitas kita ini dapat ditanggapi positif oleh
pihak-pihak terkait, dengan harapan bahwa Universitas Negeri Jakarta dapat
menjadi kampus yang lebih baik lagi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus